Kamis, 18 November 2010

Review Movies

"127 Hours Is Spectacular"

The opening scenes of 127 Hours suggest there must be a chemical that makes us different from the animals. The film then spends the next 90 minutes proving that perhaps the differences aren't so profound after all, while hammering home a message that's somehow still infused with humanity and empathy. A visceral experience, a razor blade held close to your neck, there's danger in the way director Danny Boyle (Slumdog Millionaire, Trainspotting) tells the tale of hiker Aron Ralston (played by James Franco). In lesser hands this would have been sappy; if not for the prodigious gifts Boyle possesses in terms of pacing, comedy, and music infusion, we could have been headed down the path to melodrama. But we don't ever get there, and the arresting visual fireworks on-screen will bring you as close to crying, "Yeeeeeeeoooooow!" as you'll get in the theater this year. And there's beauty, too -- true beauty, the kind you rarely see in our "movies made by proxy" society.
Don't read another word about the true story the film is based upon and you'll be far better off. This is a movie you want to see without knowing context or history, it's a story you shouldn't let your friends spoil. Know only that Ralston heads out for a day of mountain biking and hiking, whereupon he meets Kristi and Megan (Kate Mara andAmber Tamblyn), before finally breaking off on his own for some real adventures. This initial portion of the film feels much like The Beach, the sheer innocence and joy of being a human put on full display, and Mara and Tamblyn do well in their limited screen time.


Does 127 Hours then proceed to get dark? Indeed it does. Tonally, the film swings wild, but Franco's strangulating hold on the material keeps you locked in. His battle is our battle, his little defeats attaining the vital significance of war clashes. It's here where Boyle shows off his mastery of the medium: like an anesthesiologist, he keeps pulling you back toward the light right when he's just about to lose you.
There are very few films that highlight the contradictory nature of humanity, that fierce independence that's only permitted because of the overall benevolence of the structure as a whole. We're able to attempt art because our primary needs are taken care of, we're able to challenge ourselves physically because of the improvements in tools, techniques, and communications. Early man migrated to find better resources and shelter, extreme sports and "pushing yourself to the limit" are a thoroughly modern concept. As such, Boyle's 127 Hours comes off as a dynamic rendering of the concept of "now" -- it's a veritable treatise for the times we find ourselves in.
I rarely find myself this effusive about a film -- perhaps a half dozen times a year -- because so many are made with a template and niche marketing firmly in mind. Perhaps that's overly cynical, and maybe that's why I need Danny Boyle and James Franco in my life. To guide me back, show off the better parts of people and community, the bravery, the soul, the heart, those little things that make us human, that slight chemical difference that makes us help and hurt, drives us to danger, and lights the way home, long after darkness has fallen.
This is a film that arguably extraordinary, clear through if you do not watch this movie, the story exciting and cool, you just try to read a synopsis of the film is sure you are curious,
curious can download the movie ........... in FILM.com


posted by: Laremy Legel 


NgikLan






"Never Ending Adventure"

Bagi kalian yg suka berpetualang di Alam Bebas, boleh lihat sepatu yang safety ni....,harganya terjangkau so...aman dan nyaman di pakai.....,
ne klasifikasinya......
Nama Barang : S.T-519 VIB ERUP 3.0 
Kode Barang : W090
Kondisi Barang : 100% Asli dan Baru 
Harga Nego : Tidak Ada 
Berat Pengiriman : 2 Kg 
Hitung Ongkos Kirim : WWW.JNE.CO.ID 
Deskripsi : 
Sepatu Gunung Eiger. Nyaman dipakai untuk kegiatan tracking di alam terbuka.
Spesifikasi : 
Size EUR 40 (ukuran lain bisa ditanyakan lagi)

so tunggu apa lagi.....





Sabtu, 13 November 2010

Posting kedua

"Bisnis Mudah Daftar 100% Gratis Kerja Gampang Hasil Luar Biasa n pas Buat sampingan......"

Hai sobat.....ada bisnis menarik dan luar biasa dasyat nih!!
Di sini kita bisa Mendapatkan uang saku  Lebih lho,
Dengan Modal 100% GRATIS!! 100% MUDAH, 100% BEBAS RESIKO!
Kerjanya? Sangat mudah,daripada online g jelas mending wat blajar bisnis aj,dapet ilmu dpet untung juga wat uang saku,cobain aj dc....,
Untuk info Lengkapnya Kunjungi :
http://gajigratis.com/?ref=Eri
.

Posting Perdana

Gunung Merapi

Gunung Merapi adalah gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran. Gunung ini terletak di zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Puncak yang sekarang ini tidak ditumbuhi vegetasi karena aktivitas vulkanik tinggi. Puncak ini tumbuh di sisi barat daya puncak Gunung Batulawang yang lebih tua.[2]
Pembentukan Gunung Merapi telah dipelajari dan dipublikasi sejak 1989 dan seterusnya.[3] Berthomier, seorang sarjana Prancis, membagi perkembangan Merapi dalam empat tahap.[4] Tahap pertama adalah Pra-Merapi (sampai 400.000 tahun yang lalu), yaitu Gunung Bibi yang bagiannya masih dapat dilihat di sisi timur puncak Merapi. Tahap Merapi Tua terjadi ketika Merapi mulai terbentuk namun belum berbentuk kerucut (60.000 - 8000 tahun lalu). Sisa-sisa tahap ini adalah Bukit Turgo dan Bukit Plawangan di bagian selatan, yang terbentuk dari lava basaltik. Selanjutnya adalah Merapi Pertengahan (8000 - 2000 tahun lalu), ditandai dengan terbentuknya puncak-puncak tinggi, seperti Bukit Gajahmungkur dan Batulawang, yang tersusun dari lava andesit. Proses pembentukan pada masa ini ditandai dengan aliran lava, breksiasi lava, dan awan panas. Aktivitas Merapi telah bersifat letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan runtuhan material ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal kuda dengan panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Kawah Pasarbubar atau Pasarbubrah diperkirakan terbentuk pada masa ini. Puncak Merapi yang sekarang, Puncak Anyar, baru mulai terbentuk sekitar 2000 tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, diketahui terjadi beberapa kali letusan eksplosif dengan VEI 4 berdasarkan pengamatan lapisan tefra.



Karakteristik letusan sejak 1953 adalah desakan lava ke puncak kawah disertai dengan keruntuhan kubah lava secara periodik dan pembentukan awan panas (nuée ardente) yang dapat meluncur di lereng gunung atau vertikal ke atas. Letusan tipe Merapi ini secara umum tidak mengeluarkan suara ledakan tetapi desisan. Kubah puncak yang ada sampai 2010 adalah hasil proses yang berlangsung sejak letusan gas 1969.[2]
Dalam proyek kerja sama dengan Pusat Vulkanologi Indonesia (PVMBG), ahli geologi Pusat Penelitian Kebumian di Potsdam, Jerman, mendeteksi adanya ruang raksasa di bawah Merapi berisi material seperti lumpur yang secara "signifikan menghambat gelombang getaran gempa bumi". Para ilmuwan memperkirakan material itu adalah magma.
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar tercatat di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu, berdasarkan pengamatan timbunan debu vulkanik.[rujukan?] Ahli geologi Belanda, van Bemmelen, berteori bahwa letusan tersebut menyebabkan pusat Kerajaan Medang (Mataram Kuno) harus berpindah ke Jawa Timur. Letusan pada tahun 1872 dianggap sebagai letusan terkuat dalam catatan geologi modern dengan skala VEI mencapai 3 sampai 4. Letusan terbaru, 2010, diperkirakan juga memiliki kekuatan yang mendekati atau sama. Letusan tahun 1930, yang menghancurkan tiga belas desa dan menewaskan 1400 orang, merupakan letusan dengan catatan korban terbesar hingga sekarang.[rujukan?]
Letusan bulan November 1994 menyebabkan luncuran awan panas ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban 60 jiwa manusia. Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak memakan korban jiwa. Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun 2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus. Pada tahun 2006 Gunung Merapi kembali beraktivitas tinggi dan sempat menelan dua nyawa sukarelawan di kawasan Kaliadem karena terkena terjangan awan panas. Rangkaian letusan pada bulan Oktober dan November 2010 dievaluasi sebagai yang terbesar selama 100 tahun terakhir, mengancam 32 desa[7] dan memakan korban nyawa lebih daripada 100 orang (angka masih dapat berubah), meskipun pengamatan terhadap Merapi telah sangat intensif dan manajemen pengungsian telah berfungsi relatif baik.[rujukan?] Letusan ini juga teramati sebagai penyimpangan karena bersifat eksplosif disertai suara ledakan dan gemuruh yang terdengar hingga jarak 20-30 km.
Gunung ini dimonitor non-stop oleh Pusat Pengamatan Gunung Merapi di Kota Yogyakarta, dibantu dengan berbagai instrumen geofisika telemetri di sekitar puncak gunung serta sejumlah pos pengamatan visual dan pencatat kegempaan di Ngepos, Srumbung, Babadan, dan Kaliurang.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.